Orasi Ilmiah & Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama
Orasi Ilmiah merupakan kegiatan yang mewujudkan bentuk Akuntabilitas Akademis Profesi Widyaiswara pada jabatan tertingginya yaitu Widyaiswara Ahli Utama. Tujuan dari kegiatan orasi adalah meningkatkan kompetensi Widyaiswara ahli utama secara umum, terutama ketajaman kemampuan analisis dalam melakukan kajian ilmiah dalam bentuk penulisan dan lisan yang relevan dengan bidang specialisasinya .
Out put yang diharapkan melalui presentasi hasil menemuan temuan baru atau inovasi diarea specialisasi nya, sehingga Widyaiswara memiliki wawasan, pengetahuan, keahlian, dan keterampilan sesuai dengan perannya; mengembangkan pola berpikir yang positif, kreatif, inovatif, rasional, dan objektif. Memberikan manfaat kepada pengembangan program dan organisasinya.
Pada tanggal 5 April 2022 bertempat di Lembaga Administrasi Negara (LAN RI), Dr. Ina Yuniati, Dipl.M, MSc sebagai Widyaiswara Ahli Utama BBPK Jakarta Kementerian Kesehatan telah melakukan Orasi Ilmiah di hadapan 4 orang Dewan Majelis Terhormat dari Menpan RB, LAN RI, Kementerian Kesehatan, dan Organisasi Profesi Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI).
Sesuai bidang spesialisasinya Dr Ina Yuniati sebagai Orator mengangkat tema “Kearifan Lokal Pijat Bayi Bagi Kenaikan Berat Badan Bayi”. Setelah berhasil melakukan Orasi Ilmiah, maka pada tanggal 6 April 2022 dikukuhkan atas Jabatan Widyaiswara Ahli Utama kepada DR Ina Yuniati, Dipl.M, MSC oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara.
Latar belakang pemilihan tema kearifan local pijat bayi, adalah dalam rangka menciptakan generasi yang Tangguh dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sebagaimana kita ketahui bersama Kementerian Kesehatan telah membuat terobosan Program Emas 1000 hari pertama kehidupan (HPK), untuk memberikan perhatian khusus pada 1000 hari awal kehidupan anak, dari sejak dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Masa tersebut merupakan masa emas ( Golden Period ) menentukan kualitas kehidupan anak selanjutnya. Untuk mengoptimalkan pertumbuhannya maka diperlukan upaya stimulasi salah satunya pijat bayi .
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa Pijat Bayi berpengaruh Signifikan terhadap peningkatan berat badan bayi pada enam bulan pertama kehidupan.
Kebaruan yang didapat dari hasil analisis bahwa pijat bayi bukan hanya bermanfaat untuk penambahan Berat Badan bayi normal, tetapi juga bayi premature dan berat badan lahir rendah (BBLR), menambah perkembangan maturasi otak, kesecerdasan social dan kecerdasan emosi bayi.
Hasil orasi menjadi masukan dan menjadi pertimbangan bagi pengembangan kebijakan program dan sekaligus menjadi bahan evidence yang menjadi penguat dalam pelaksanaan Pelatihan Pijat Baduta. Sekaligus menjadi sumber inovasi pengembangan Laboratorium Lapangan BBPK Jakarta mengembangkan percontohan GERMAS dengan pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan pertumbuhan anaknya.
Menjadi dasar dalam pengembangan profesi Ikatan Bidan Indonesia ( IBI) dan Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia ( APWI) untuk mengembangkan model Pemberdayaan Keluarga melalui Kearifan Lokal yang telah terbukti secara Ilmiah “ Pelatihan pijat bayi untuk Pasangan orang Tua”. Sebagai upaya pencegahan stunting melalui upaya Gerakan Masyarakat.