Menggali Ide Inovasi di Kota Kembang
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan II yang diselenggarakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta, melakukan benchmarking pada tanggal 28 -31 Agustus 2018. Sejumlah 27 orang peserta dari Kementerian Kesehatan berangkat ke Kota Kembang, Bandung pada hari Selasa, 28 September 2018. Rombongan dipimpin oleh Kepala Bidang Penyelenggara Diklat, TaufikHidayat, SKM, M.Kes, dengan pendamping widyaiswara pengampu materi, drg Sri Sugiharti, M.Kes dan pengendali pelatihan, Anisatullaila, SKM, M.Kes.
Rombongan diterima oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Bandung, Evi Muldiani, SH, MAP. Setelah selesai acara pembukaan dilanjutkan dengan paparan oleh narasumber untuk masing masing lokus. Lokus yang dikunjungi di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, yaitu Dinas Kesehatan Kota Bandung, BKPP Kota Bandung dan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan(Bappelitbang) Kota Bandung. Peserta maupun narasumber terlihat antusias pada saat acara tanya jawab.
Lokus Dinas Kesehatan Kota Bandung memiliki beragam program inovasi, diantaranya Katresna Sadaya, Prolanis Plus, Ojek Makanan Balita, Kekasih Juara, Layad Rawat, dan lainnya. Inovasi yang diangkat untuk dilakukan pendalaman observasi oleh peserta adalah inovasi Layad Rawat, sebuah program inovasi yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mendatangi langsung orang yang sakit dirumah.
Lokus Bappelitbang Kota Bandung memiliki inovasi diantaranya E-Litbang dan Festival Inovasi. E Litbang merupakan media untuk menyebarluaskan informasi hasil penelitian, sedangkan Festival Inovasi adalah wadah untuk mencari informasi informasi terkait inovasi yang dilakukan.
Lokus BKPP Kota Bandung memiliki inovasi berupa e- RK yaitu Elektronik Remunerasi dan Kinerja. E – RK merupakan aplikasi penilaian kinerja PNS melalui sistem elektronik. Inovasi ini bertujuan agar asas keadilan bagi PNS di Kota Bandung tercapai. Melalui inovasi, penghasilan pegawai bergantung pada rajin atau tidaknya pegawai.
Potret inovasi dimasing masing lokus yang dilakukan oleh peserta, dipaparkan pada seminar keesokan harinya. Seminar dilakukan dengan pembimbing benchmarking dan mengundang instansi lokus.
Semoga setelah mengikuti Benchmarking ke Kota Kembang, Bandung, peserta mampu mengadopsi dan mengadaptasi best practice dalam pengelolaan kegiatan merancang proyek perubahan.