Meningkatkan Kapasitas Fasilitator, BBPK Jakarta gelar” Workshop Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan untuk SDM Kesehatan”
Dalam upaya memperkuat sistem ketahanan kesehatan nasional, Kementerian Kesehatan melalui Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta menyelenggarakan Workshop Fasilitator Pelatihan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan pada tanggal 21–24 April 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas pendidikan dan pelatihan vokasi yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia kesehatan dalam menghadapi krisis kesehatan.
Tantangan dalam Pelatihan Tanggap Krisis
Pelatihan manajemen krisis kesehatan menjadi program wajib sejak 2023 untuk seluruh UPT Kemenkes. Namun, penyelenggaraannya menghadapi tantangan signifikan, seperti keterbatasan fasilitator dari kalangan widyaiswara dan kapasitas kelas yang melebihi kuota ideal. Hal ini tentunya berdampak pada tingginya tingkat drop out peserta pelatihan, yang rata-rata mencapai lebih dari 30%.
Menjawab tantangan tersebut, BBPK Jakarta menyusun workshop intensif untuk mencetak lebih banyak fasilitator dari kalangan widyaiswara, ASN, alumni Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK), dan tenaga profesional lain yang berminat menjadi pengampu materi pelatihan krisis kesehatan.
Tujuan Workshop :
1.Mengatasi kekurangan fasilitator di balai pelatihan Kemenkes.
2.Memperbarui pengetahuan dan keterampilan calon fasilitator sesuai perkembangan program dan teknologi.
3.Mendorong penyusunan Rencana Pembelajaran Pembelajaran (RPP) dan skenario pelatihan yang standar dan aplikatif.
Metode dan Media Pembelajaran :
Kegiatan workshop dilaksanakan secara daring menggunakan platform zoom, LMS Plataran Sehat, Google Form, dan multilink Kemenkes. Selain ceramah, workshop dilengkapi penugasan, panduan kunci jawaban, dan sesi diskusi yang mendalam.
Materi dan Fasilitator :
Materi disampaikan oleh para ahli dari:
-WHO Indonesia
– Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes
– Direktorat Kesehatan Lingkungan, Keluarga, dan Kelompok Rentan
– Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
– Direktorat Promosi Kesehatan
– Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi
Beberapa topik utama meliputi:
– Kebijakan nasional dalam penanggulangan krisis kesehatan
– Sistem surveilans dan kewaspadaan dini
– Analisis risiko dan tanggap darurat
– Pelayanan kesehatan di masa krisis, termasuk kesehatan jiwa dan reproduksi
– Manajemen logistik kesehatan dan strategi komunikasi risiko
Harapan dan Output
Selain meningkatkan kapasitas individu, output utama dari workshop ini adalah dokumen pembelajaran berupa RPP dan skenario pelatihan yang siap digunakan di lapangan. Ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menurunkan angka drop out dan meningkatkan mutu pelatihan secara keseluruhan.


