Seminar Riset Penelitian Widyaiswara Dalam Rangka Peningkatan Kompetensi di BBPK Jakarta
Salah satu indikator peningkatan kualitas widyaiswara dapat dilihat dari kemampuan dalam melakukan riset terhadap suatu persoalan yang membutuhkan solusi terbaik untuk dapat dimanfaatkan dalam perbaikan ke depannya. Riset atau penelitian, menurut wikipedia sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Hasil dari riset atau penelitian selanjutnya dapat dibuat menjadi karya tulis berupa buku, jurnal, atau makalah untuk menjadi bahan pengajuan angka kredit widyaiswara sesuai Permenpan Nomor 22 Tahun 2014, yaitu sub unsur pengembangan profesi dalam pembuatan karya tulis/ilmiah sesuai bidang spesialisasi keahliannya dan lingkup kedikatan.
Pada kesempatan di tahun 2017, BBPK Jakarta sudah melahirkan tiga buah hasil penelitian yang dilakukan oleh widyaiswara dan diseminarkan pada hari Jumat, 22 Desember 2017 mulai pukul 9 pagi hingga 4 sore yang dibuka secara resmi oleh Kepala BBPK Jakarta, Zaenal Komar, Apt, MA. Untuk mendapatkan pencerahan, masukan, dan perbaikan terhadap hasil riset atau penelitian, dihadirkan narasumber yang ahli dibidangnya. Dan juga mengundang undangan dari lingkup BBPK Jakarta dan petugas yang instansinya menjadi lokus penelitian. Peserta juga berpartisipasi didalam memberikan masukan dan koreksi demi perbaikan hasil penelitian yang lebih baik lagi, baik dari sisi substansi maupuan metode penelitiannya. Didalam prosesnya, tim peneliti dibantu oleh sekretaris dari Subbid Pengkajian dan Pengembangan, petugas IT, dan keuangan yang bertanggung jawab dalam pengadministrasiannya.
Tim peneliti pertama yang maju seminar, yaitu Margaretha Yuliani, SKM, MM dan Yana Irawati, SKM, MKM, dengan judul “Analisis Implementasi Kebijakan Keluarga Sehat di Puskesmas Kelurahan Pondok Labu”. Penelitian yang dilakukan dengan metode kualitatif ini membahas tentang implementasi pelaksanaan Kebijakan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) melalui kegiatan pendataan keluarga sehat dikaitkan dengan kebijakan itu sendiri, serta apa kendala yang dihadapi Puskesmas dalam pelaksanaan pendataan Keluarga Sehat. Responden pada penelitian ini meliputi Puskesmas Kecamatan Cilandak, Puskesmas Kelurahan Pondok Labu, dan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan.
Selanjutnya tim peneliti kedua, yaitu DR. Ina Yuniati, dan Anisatulaila, SKM, MKes, dengan judul penelitian “Persepsi Keluarga terhadap ASI Eksklusif di Daerah Binaan Keluarga Sehat BBPK Jakarta”. Penelitian ini membahas tentang bagaimana pendapatan keluarga, mulai dari ibu, bapak, dan orang dewasa yang ada di rumah tersebut terhadap ASI eksklusif, dan menggali apa yang dibutuhkan masyarakat terhadap pelayanan informasi dan edukasi dari Puskesmas. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, melalui wawancara kepada responden dengan kriteria inklusif memiliki anak usia 6 bulan sampai dengan 5 tahun. Pemilihan sampel dilakukan dengan mendatangi keluarga yang dapat ditemui di lokasi sesuai data dari kader setempat pada waktu tertentu.
Tim peneliti terakhir yang presentasi, yaitu Hasnerita, dan Margaretha Yuliani, SKM, MM, dengan judul “Hubungan Motivasi Berprestasi Peserta Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tk.IV terhadap Hasil Proyek Perubahan”. Responden adalah alumni peserta Diklatpim Tk.IV tahun 2016, sebanyak 54 orang. Metode penelitian yang dipilih adalah kuantitatif dengan analisis bivariat mencari hubungan. Hasil penelitian tidak ditemukannya hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil penilaian proyek perubahan yang diperoleh.
Semangat untuk melakukan riset atau penelitian, menulis, ataupun berdiskusi terhadap “sesuatu”, perlu ditumbuhkan dan dikembangkan serta dilakukan untuk meningkatkan daya pikir dan daya ingat. Hal ini merupakan salah satu cara untuk meng-up date ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi pegawai, khususnya BBPK Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan pelatihan yang bertujuan untuk membantu tenaga kesehatan mendapatkan kompetensi yang diharapkan sesuai tugas dengan kurikulum pelatihan yang terkareditasi. (adk’17)